KETEGUHAN HATI MUSLIMAH
Di era saat ini, penting rasanya bagi seorang muslimah berpegang teguh pada prinsip. Dimana prinsip yang tidak hanya menjadi sebuah utas tanpa makna.
Keteguhan muslimah tidak sepenuhnya didukung oleh lingkungan sekitar, namun ada faktor utama yang sangat berpengaruh. Yakni sebuah hidayah. Sangat banyak muslimah di luar sana yang datang berdoa kepada Allah, menyampaikan segala keinginan duniawinya. Entah itu kecantikan wajah, keluarga yang harmonis, atau bahkan harta yang melimpah. Ketiganya sangat receh di mata Allah. Taukah kau, wahai para muslimah, yang paling berharga dan bernilai tinggi ialah sebuah Hidayah. Segunung Emas, selaut rupiahpun tak kan sanggup membeli sebuah hidayah.
Banyak muslimah mengatakan, bahkan teman saya sendiri mengatakan bahwa "Saya tak sanggup melakukan islam secara kaffah. Dimana saya harus menutup aurat setiap keluar rumah, menjaga interaksi dengan bukan mahram, dan menjalankan semua ibadah ketentuan Allah yang sesuai dalam Al Qur'an. Saya terlalu awam melakukan itu. saya takut nanti dikira sesat dan semua akan menjauhi saya. Saya akan menunggu hidayah." Ya, itulah salah satu celoteh dari teman muslimah saya. miris bukan mendengarnya.
Terkadang mereka lupa, bahwa apa yang dikatakan Allah dalam firmanNya tak dapat ditawar lagi. Sebagaimana dalam salah satu firman Allah Surat An Nur ayat 31, yang artinya "Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."
Dalam sepenggal firman Allah tersebut dijelaskan tentang bagaimana seorang musliman menjaga diri, menjaga kehormatannya. Namun pada kenyataannya masih banyak muslimah lainnya yang belum faham betul apa definisi dari menutup aurat. Mereka menyepelekan bahwa menutup aurat itu bukan sebuah kewajiban bagi muslimah, dimana menutup aurat hanya ketika waktu sholat, ketika waktu mengaji, waktu ke pasar, dll. Mereka lupa, bahwa menutup aurat itu sebuah kewajiban. Sebagaimana seorang muslimah diwajibkan untuk sholat. Mereka hanya sibuk dengan kata kata "belum dapat hidayah". sekali lagi saya tekankan bahwa hidayah itu untuk dijemput, bukan ditunggu.
Untuk itu, Ayoooo para muslimah, pada era abad ini kita tingkatkan kualitas diri seorang muslimah agar menjadi lebih berharga, bermartabat, dan bernilai. Bukan di mata manusia, namun dalam pandangan Allah.
Keteguhan muslimah tidak sepenuhnya didukung oleh lingkungan sekitar, namun ada faktor utama yang sangat berpengaruh. Yakni sebuah hidayah. Sangat banyak muslimah di luar sana yang datang berdoa kepada Allah, menyampaikan segala keinginan duniawinya. Entah itu kecantikan wajah, keluarga yang harmonis, atau bahkan harta yang melimpah. Ketiganya sangat receh di mata Allah. Taukah kau, wahai para muslimah, yang paling berharga dan bernilai tinggi ialah sebuah Hidayah. Segunung Emas, selaut rupiahpun tak kan sanggup membeli sebuah hidayah.
Banyak muslimah mengatakan, bahkan teman saya sendiri mengatakan bahwa "Saya tak sanggup melakukan islam secara kaffah. Dimana saya harus menutup aurat setiap keluar rumah, menjaga interaksi dengan bukan mahram, dan menjalankan semua ibadah ketentuan Allah yang sesuai dalam Al Qur'an. Saya terlalu awam melakukan itu. saya takut nanti dikira sesat dan semua akan menjauhi saya. Saya akan menunggu hidayah." Ya, itulah salah satu celoteh dari teman muslimah saya. miris bukan mendengarnya.
Terkadang mereka lupa, bahwa apa yang dikatakan Allah dalam firmanNya tak dapat ditawar lagi. Sebagaimana dalam salah satu firman Allah Surat An Nur ayat 31, yang artinya "Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."
Dalam sepenggal firman Allah tersebut dijelaskan tentang bagaimana seorang musliman menjaga diri, menjaga kehormatannya. Namun pada kenyataannya masih banyak muslimah lainnya yang belum faham betul apa definisi dari menutup aurat. Mereka menyepelekan bahwa menutup aurat itu bukan sebuah kewajiban bagi muslimah, dimana menutup aurat hanya ketika waktu sholat, ketika waktu mengaji, waktu ke pasar, dll. Mereka lupa, bahwa menutup aurat itu sebuah kewajiban. Sebagaimana seorang muslimah diwajibkan untuk sholat. Mereka hanya sibuk dengan kata kata "belum dapat hidayah". sekali lagi saya tekankan bahwa hidayah itu untuk dijemput, bukan ditunggu.
Untuk itu, Ayoooo para muslimah, pada era abad ini kita tingkatkan kualitas diri seorang muslimah agar menjadi lebih berharga, bermartabat, dan bernilai. Bukan di mata manusia, namun dalam pandangan Allah.
0 Response to "KETEGUHAN HATI MUSLIMAH"
Post a Comment